1. SUPPORT KELUARGA
|
Trimester I
Dengan
adanya estrogen dan progesterone yang meningkat akan menyebabkan timbulnya rasa
mual pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak
sehat dan seringkali membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan. Pada awal kehamilan pusat pikiran ibu berfokus pada
diri sendiri dan pada realitas awal kehamilan itu sendiri. Ibu selalu mencari
tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil. Setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Anak dipandang sebagai
bagian dari seseorang dan kebanyakan wanita berpikir bahwa janinnya tidak nyata
selama awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hasrat untuk
melakukan hubungan sex berbeda-beda tiap
individu.
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Karena konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang berkembang,
tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya anggota keluarga baru dan
terjadinya perubahan hubungan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga
harus beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterpretasinya berdasarkan
kebutuhan masing-masing. Keluarga dapat memberikan dukungan dengan memberi
pengertian bahwa perubahan yang terjadi merupakan hal yang normal dapat terjadi
pada setiap ibu hamil. Bertukar pengalaman yang menyenangkan dapat memberi
gambaran bahwa kehamilan dapat menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Orang
yang paling penting bagi seorang wanita hamil biasanya adalah ayah sang anak
(Richardson, 1983). Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa wanita yang
diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama hamil akan menunjukkan lebih
sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasi persalinan dan lebih
mudah melakukan penyesuaian selama masa nifas (Grossman, at all.1980). Ada dua
kebutuhan utama ibu hamil yang dibutuhkan
selama ia hamil (Richardson, 1983) yaitu menerima tanda-tanda bahwa ia
dicintai dan dihargai dan merasa yakin akan penerimaan paangannya terhadap sang
anak dan mengasimilasi bayi ke dalam keluarga. Rubin (1975) menyatakan bahwa
wanita hamil harus memastikan
tersedianya akomodasi sosial dan fisik dalam keluarga dan rumah tangga
untuk anggota baru tersebut.
Suami
dapat memberikan dukungan dengan mengerti danmemahami setiap perubahan yang
terjadi pada istrinya, memberikan perhatian dengan penuh kasih saying dan
berusaha untuk meringankan beban kerja istri. Sebagai tenaga kesehatan dapat
memberi dukungan dengan menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang
terjadi padanya adalah sesuatu yang normal, sebagian besar wanita merasakan hal
yang serupa pada trimester I. Membantu ibu untuk memahami setiap perubahan yang
terjadi padanya baik fisik maupun psikologis. Yakinkan bahwa kebanyakan ibu
akan mulai merasa lebih baik dan berbahagia pada trimester II.
Trimester II
Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi dan rasa tidak nyaman pun telah berkurang. Perut ibu pun
belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif. Pada trimester ini ibu sudah merasakan gerakan bayinya dan ibu
mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri.
Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman
seperti yang dirasakan pada trimester I dan merasakan meningkatnya libido.
Dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga atau suami pada trimester
ini adalah bersama-sama dengan ibu untuk merencanakan persalinan, ikut
mewaspadai adanya komplikasi dan tanda-tanda bahaya dan bersama-sama
mempersiapkan suatu rencana apabila terjadi komplikasi.
Karena
ibu merasa lebih sehat dan menginginkan kehamilannya, petugas kesehatan dapat
memberikan dukungan dengan mengajarkan kepada ibu tentang nutrisi, pertumbuhan
bayi, tanda-tanda bahaya, rencana kelahiran dan rencana kegawat daruratan
karena saat ini merupakan waktu dan keempatan yang paling tepat.
Trinester III
Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada, sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu terhadap bayinya.
Kadang-kadang ibu merasa khawatir anaknya akan lahir sewaktu-waktu. Hal
tersebut meningkatkan kewaspadaan terhadap timbulnya tanda dan gejala
persalinan. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari benda atau orang yang dianggapnya dapat membahyakan bayinya.
Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul sewaktu melahirkan.
Rasa
tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ini dan banyak ibu
yang merasa dirinya jelek dan aneh. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena
akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
hamil.
Keluarga dan suami dapat memberikan dukungan dengan memberikan
keterangan tentang persalinan yang akan ibu lalui dan itu hanya masalah waktu
saja. Tetap memberikan perhatian dan semangat pada ibu selama menunggu
persalinannya. Bersama-sama mematangkan persiapan persalinan dengan tetap
mewaspadai komplikasi yang mungkin terjadi.
Sebagai seorang petugas kesehatan
dapat memberikan dukungan dengan memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan
oleh ibu adalah normal. Kebanyakan ibu memiliki perasaan dan kekhawatiran yang
serupa pada trimester ini. Menenangkan ibu dengan mengatakan bahwa bayinya saat
ini merasa senang berada dalam perut dan tubuh ibu secara alamiah akan
menyiapkan kelahiran bayi. Apabila terjadi ketegangan atau kontraksi bukan
berarti bayi akan segera lahir. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana
tanda-tanda persalinan yang sebenarnya. Menenangkan ibu dengan menyatakan bahwa
setiap pengalaman kehamilan bayi adalah unik dan meyakinkan bahwa kita sebagai
bidan akan selalu berada bersama ibu untuk melahirkan bayinya.
2. SUPPORT TENAGA KESEHATAN
|
v Mempelajari keadaan lingkungan ibu hamil
Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai
keluarga, keuntungan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu
bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang)
sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan.
v Informasi dan pendidikan kesehatan
ü Mengurangi pengaruh yang negatif
Kecemasan
dan ketakutan erring ditimbulkan oleh cerita-cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan,
pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai
proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan
pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada ibu
hamil.
ü Memperkuat pengaruh yang positif
Misalnya
dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan
dinantikan.
ü Menganjurkan latihan fisik seperti senam
hamil untuk memperkuat otot-otot dasar panggul, melatih pernapasan, teknik
mengedan yang baik dan latihan relaksasi.
v Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi
seperti memperkenalkan ruang bersalin,
alat- alat kebidanan dan tenaga kesehatan
3. RASA AMAN DAN NYAMAN
|
Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai
ketidaknyamanan, walaupun bersifat umum dan tidak mengancam keselamatan jiwa,
tapi ketidaknyamanan tersebut dapat menyulitkan ibu. Bidan sebagai tenaga
kesehatan harus mendengarkan keluhan ibu, membicarakan tentang berbagai macam
keluhan dan membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga ibu dapat
menikmati kehamilannya dengan aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan
perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri dalam
menghadapi kehamilannya.
Untuk menyiapkan rasa nyaman dapat ditempuh dengan senam untuk
memperkuat otot-otot, mengatur posisi duduk untuk mengatasi nyeri punggung
akibat semakin membesar kehamilannya, mengatur berbagai sikap tubuh untuk meredakan
nyeri dan pegal, sikap berdiri yang membuat bayi leluasa, melatih sikap santai
untuk menenangkan pikiran dan tubuh, melakukan relaksasi sentuhan dan teknik
pemijatan.
Beberapa ketidaknyamanan yang terjadi pada
kehamilan :
Trimester I
ü Diare
ü Dapat dikurangi/dicegah dengan cairan
pengganti, hindari makanan berserat tinggi, makan sedikit namun sering
ü Nocturia, dapt dikurangi/dicegah denagn
penjelasan tentang sebab-sebabnya, kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK,
perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi minum malam hari kecuali sangat
mengganggu
ü Striae di perut
ü Gatal-gatal, dapat dikurangi/dicegah
dengan menggunakan kompres, oatmeal
ü Hidung tersumbat/berdrah
ü Ngidam
ü Kelelahan
ü Kemerahan di telapak tangan
ü Keputihan
ü Berkeringat
ü Ptyalism
ü Mual dan muntah
ü Sakit kepala
ü Spider nevi
Trimester II
ü Chloasma Gravidarum
ü Diare
ü Edema
ü Gatal-gatal
ü Gusi berdarah
ü Hemoroid
ü Sulit tidur
ü Kemerahan pada telapak tangan
ü Keputihan
ü Berkeringat
ü Konstipasi
ü Kramp pada kaki
ü Mati rasa dan rasa geli pada jari tangan dan
kaki
ü Sesak napas
ü Nyeri ligamentum
ü Panas dalam
ü Perut kembung
ü Pusing
ü Sakit kepala
ü Sakit punggung atas dan bawah
ü Varises pada kaki/vulva
Trimester III
ü Diare
ü Edema
ü Nocturia
ü Gatal-gatal
ü Hemoroid
ü Keputihan
ü Berkeringat
ü Konstipasi
ü Mati rasa dan geli
4. PERSIAPAN MENJADI ORANG TUA
|
Kelahiran dapat pula disebut sebagai suatu keajaiban karena dalam waktu
sembilan bulan terbentuklah suatu makhluk hidup baru dari sebuah sel yang
besarnya tidak lebih dari sebutir pasir. Peristiwa ini membuat pasangan suami
istri berubah status menjadi orang tua dan mengalami berbagai kejadian berarti
dalam hidupnya. Kegembiraan dan kesedihan akan lebih mempererat hubungan
diantara keduanya.
Mengandung merupakan waktu yang paling mencemaskan bagi ibu apalagi
ketika menunggu saat kelahiran dan ini dapat diperingan dengan mendiskusikan
semua kecemasan yang dirasakan dengan pasangan, keluarga dan tenaga kesehatan.
Memamg ketika mengetahui bahwa diri hamil akan terasa mengejutkan, namun
diperlukan persiapan untuk menjadi orang tua sedini mungkin, diantaranya :
ü Bersama-sama dengan pasangan selama
kehamilan dan saat melahirkan untuk saling berbagi pengalaman yang unik tentang
setiap kejadian yang dialami.
ü Berdiskusi dengan pasangan tentang apa
yang akan dilakukan untuk menghadapi status sebagai orang tua, seperti :
akomodasi bagi calon bayi, menyiapkan tambahan penghasilan, bagaimana nanti
apabila nanti bila tibanya saat ibu harus kembali bekerja, apa saja yang
diperlukan untuk merawat bayi, dll.
Hubungan ini dapat memeprkokoh perasaan diantara pasangan, bahwa
memiliki bayi berarti saling membagi tuga. Yang tidak kalah penting adalah
persiapan psikologis dalam menghadapi
perubahan status dari hanya hidup berdua dengan pasangan, sekarang ada anggota
baru dalam keluarga.
5. PERSIAPAN SIBLING
|
Jika memutuskan untuk mempunyai bayi lagi, kekuatan dari ikatan batin
antara ibu dan anak pertama akan terbukti sangat penting. Anak-anak yang lebih
tua, yang telah membentuk semacam independensi dan ikatan batin yang kuat
biasanya tidak begitu merasa terancam oleh kedatangan bayi baru daripada
anak-anak yang belum mencapai kekuatan ikatan batin yang sama. Anak-anak
berusia 3 tahun atau lebih akan cenderung menunggu-nunggu kelahiran seorang
bayi baru, sedangkan anak-anak yang lebih muda mungkin merasa cemas menantikan
peristiwa kelahiran adiknya.
Kenyataannya semua anak merasa teraancam oleh kedatangan seorang bayi
baru, meskipun dengan derajat yang berbeda-beda, baik selama kehamilan maupun
setelah kelahiran dan perlu diyakini bahwa ibu masih mencintai mereka. Untuk
mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran adiknya dapat dilakukan
dengan cara :
ü Ceritakan mengenai calon adik yang
disesuaikan dengan usia dan kemampuannya untuk memahami, tapi tidak pada usia
kehamilan muda karena anak akan cepat bosan
ü Jangan sampai dia mengetahui tentang calon
adiknya dari orang lain
ü Biarkan dia merasakan gerakan dan bunyi
jantung adiknya
ü Gunakan gambar-gambar mengenai cara
perawatan bayi
ü Sediakan buku yang menjelaskan dengan
mudah tentang kehamilan, persalinan dan perawatan bayi
ü Menunjukkan foto anak semasa bayi,
sehingga dapat membantunya membayangkan kecilnya tubuh adiknya.
ü Mengajaknya menengok teman yang sedang
memiliki bayi, sehingga anak dapat menyentuhnya dan melihat bagaimana bayi
disusui, diganti pakaiannya dan dimandikan. Baik anak laki-laki atau perempuan
dapat menggunakan boneka untuk memperagakannya di rumah.
ü Biarkan sang kakak membantu menyiapkan kamar
dan pakaian calon adiknya
ü Bila akan menggunakan kamar sang kakak,
siapkan beberapa bulan sebelumnya agar tidak merasa tersisihkan
ü Yakinkan bahwa ibu tetap mencintainya
setelah adiknya lahir
ü Apabila bayi kembar atau cacat maka
persiapkan sedinimungkin sang kakak untuk lebih mandiri
ü Bila anak sudah cukup besar ajarkan cara
memakai dan melepas baju sendiri, makan ataupun membantu untuk membawakan
sesuatu agar anak mandiri ketika bersalin
ü Memperkenalkan pengasuh
ü Beri kesempatan suami untuk turut
mengurusinya agar anak sadar bahwa bukan hanya ibu yang dapat menyiapkan
makanannya atau menemani tidurnya tetapi ayah juga bias
ü Perlihatkan cinta pada anak tertua
ü Apabila sang kakak mengatakan
ketidaksukaan pada sang adik, maka jangan panic
ü Tidak boleh memberikan kesan bahwa ada hal
yang mungkin anak rasakan tapi tidak dapat dibicarakan
ü Tetapkan jadwal mandi dan waktu tidur
bersama-sama dengan anak beberapa bulan sebelum tiba saat melahirkan sehingga
anak terbiasa dengan rutinitas yang terjadi setelah melahirkan
ü Jika punya kesempatan mulailah menempatkan
anak dalam kelompok bermain sebelum bayi lahir
ü Upayakan waktu berjauhan dengan anak
sesingkat mungkin agar anak merasa tidak diabaikan
ü Ajaklah anak untuk mengunjingi adiknya di
RS dengan memastikan bahwa ibu tidak sedang menyusui tetapi biarkan bayi tetap
di boksnya
ü Ketika anak mengunjungi adiknya di RS
tunjukkanlah perhatian pada anak dan katakanlah bahwa ibu sangat rindu padanya
atau berikan hadiah kecil dari
adiknya.
0 comments:
Post a Comment
Thanks guys for all of your comments. I really appreciate it. I hope my posts useful or entertaining you. The comments that are educating / suggest / critics would be mean a lot for me, but dont say rude, yaa! :)