Pagi ini gue bangun jam 8. Yah,
lumayan sih selama beberapa hari ini bangun di atas jam 9 terus karena
menikmati hari libur gue tanpa harus bangun di pagi buta dan ke kampus. haahh!
Kapan lagi kampus gue bisa libur panjang gini. Libur 10 hari tuh udah lumayan
banget. Orang rumah masih tidur dengan lelapnya sedangkan gue harus mandi.
Untungnya, gue tidak tinggal di daerah pegunungan atau bersalju. yang ada
bisa-bisa habis mandi gue bukannya segar tapi malah membeku dengan gaya
merangkak keluar ke kamar mandi.
Seperti biasanya, kalau habis bangun
tidur gini gue ngulet dulu kesana kemari membawa alamat, tapi yang kutemukan bukan dirinya.. di atas tempat tidur. Nguletnya agak lama, ya maklumlah lagi menikmati suasana libur. haha.
Pagi ini gue awali hari gue dengan segelas kopi hangat. Kopi bikinan gue sendiri ya walaupun emang kopi siap saji tinggal seduh. ha.ha. -,- Sebungkus Kopi tinggal seduh di gelas favorit gue dengan seduhan air panas yang terasa hangat di tangan gue, dengan cuaca diluar yang dingin karena lagi hujan membuat gue enggan buat beranjak dari kursi. Sejenak gue menikmati aroma kopi gue yang terasa harum itu sambil melihat keluar jendela dan memperhatikan tiap rintik air hujan yang jatuh ke tanah. Pikiran gue seketika melayang entah kemana dan tiba-tiba gue teringat sama seseorang. Seseorang yang tidak pernah gue harapkan untuk kembali lagi ke pikiran gue. haahh.. Gatau kenapa harus dia yang tiba-tiba gue ingat. Dia adalah orang yang pertama memberikan gue minuman yang sedang gue nikmatin pagi ini. Dan kali ini gue minum untuk yang kedua kalinya.
Entah kenapa, kalau teringat dia, gue kadang sebel kadang juga senyum sendiri. Ahh situasi macam apa lagi ini yang datang ke pikiran gue. Seketika, gue sadar dari lamunan gue, berusaha menghabiskan kopi yang masih terasa hangat ini.
Hangatnya kopi itu sehangat kenangan gue yang terasa bitter-sweet, sama seperti rasa kopinya.
Entah kenapa, kalau teringat dia, gue kadang sebel kadang juga senyum sendiri. Ahh situasi macam apa lagi ini yang datang ke pikiran gue. Seketika, gue sadar dari lamunan gue, berusaha menghabiskan kopi yang masih terasa hangat ini.
Hangatnya kopi itu sehangat kenangan gue yang terasa bitter-sweet, sama seperti rasa kopinya.
0 comments:
Post a Comment
Thanks guys for all of your comments. I really appreciate it. I hope my posts useful or entertaining you. The comments that are educating / suggest / critics would be mean a lot for me, but dont say rude, yaa! :)